SRAGEN | Warga Celep RT 17 dan 18 Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen tetap antusias untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini meskipun ditengah-tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak menyurutkan niat warga untuk tetap berkurban di moment hari raya Idul Adha.

Bahkan jumlah hewan kurban sapi dan kambing di Dusun Celep, tergolong cukup melimpah yakni 4 ekor sapi dan 5 ekor kambing yang dikurbankan oleh warga.
Menurut ketua RT 17 Sukardi, meski saat ini sedang dilanda wabah PMK namun jumlah hewan yang dikurbankan tersebut sama dengan tahun lalu.
“Alhamdulillah meski sekarang lagi ada wabah PMK tidak pengaruh ke antusias warga untuk tetap ber qurban. Malah tahun ini jumlah sapi kurban tetap sama, tahun lalu ada 4 ekor, sekarang 4 ekor sapi,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, minggu (10/07/2022)
Sukardi menambahkan, untuk memastikan kesehatannya, keseluruhan hewan yang dikurbankan pada perayaan Idul Adha tahun ini sebelumnya telah diperiksa terlebih dahulu oleh panitia kurban dan dokter hewan setempat, agar tetap layak dikonsumsi oleh warga dan terbebas dari penyakit mulut dan kuku, tuturnya kepada berita istana.
Kepala Desa Celep Agus Woyo mengingatkan warganya tak memaksakan diri untuk berkurban di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Dia mengatakan, berkurban pada hari raya Idul Adha hukumnya sunah. “Bagi umat Islam, menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha hukumnya sunah muakkadah. Namun demikian, warganya diimbau untuk tidak memaksakan diri berkurban pada masa wabah penyakit mulut dan kuku,” kata Agus saat ditelpon berita istana, minggu (10/7).
Lebih lanjut, Agus mengimbau warganya membeli hewan qurban yang sehat dan tidak cacat sesuai dengan kriteria, serta menjaganya agar tetap sehat sampai hari penyembelihan.(arw)
