Pekanbaru – Terlahir sebagai anak seorang tukang bengkel las, tidak menyurutkan semangat Bripda Karno Setiabudi untuk menjadi anggota Polri dan bersaing dengan ratusan peserta penerimaan Polri tahun 2022.
Bripda Karno Setiabudi merupakan salah satu dari 259 peserta calon Bintara Polisi yang berasal dari Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang Kampar, Riau. Pelantikan dipimpin Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, lingkungan Polda Riau, Kamis (7/07/22).
Bripda Karno salah satu siswa paling berprestasi yang memperoleh nilai tertinggi di bidang Jasmani, dengan nilai 83,5.
Kemudian, Bripda Rezki Safda Putra, mendapatkan nilai terbaik di bidang akademi dengan nilai 82,70. Lalu lulusan terbaik bidang Mental Kepribadian adalah Bripda Muhammad Muryogid dengan nilai 75,83.
Bripda Karno mengaku tidak gentar, meski ayahnya hanya seorang tukang las, yang bekerja di bengkel milik orang. Ia mengaku terus berjuang keras selama mengikuti seleksi masuk Polri.
“Iya, saya tidak hilang keyakinan meski orang tua saya hanya tukang las. Tiap hari saya latihan lari 10 kilometer sebelum tes Polri. Alhamdulilah, saya ternyata bisa meraih cita-cita saya untuk mengabdi kepada bangsa ini,” ucap Karno usai dilantik.
Ayah Karno, Taslim juga mengaku sangat bangga, anak ke 2 dari 4 orang anaknya itu, bisa menjadi anggota Polri. “Saya hanya tukang las yang bekerja di bengkel orang, penghasilan saya rata-rata 3 juta per bulan, namun saya sangat bangga anak saya bisa masuk polisi. Dan saya tidak mengeluarkan uang sepenserpun, karena anak saya ini memang sangat gigih untuk berlatih, sejak kecil mempunyai hoby untuk menjadi anggota polri,” ucap Taslim.
Irjen Iqbal mengatakan, seluruh Bintara Polri ini sudah melewati pendidikan, secara resmi, mereka kini sudah menjadi anggota Polri. “Saya sampaikan, lakukan dengan maksimal perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Itu menjadi simbol Polri, itu yang paling mulia,” ucapnya.
Kapolda melanjutkan, “Jangan kecewakan Negara, jangan kecewakan institusi Polri, jangan kecewakan orangtua, karena menjadi anggota Polri bukan sekedar profesi, itu pesan Bapak Presiden, jangan cuma mencari pekerjaan, cuma mengharapkan gaji, tapi pengabdian kepada masyarakat bangsa dan negara tidak ada.”
Kapolda tidak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Bintara Polri yang baru dilantik. Ia mengaku senang, karena para Bintara yang telah lulus saat ini telah mendapatkan ilmu dan pendidikan dengan terbaik dan berkualitas.
Hal itu dapat dilihat dari sejumlah peragaan kemampuan taktis dan teknik yang ditampilkan dalam kegiatan di SPN Polda Riau. “Semangat mereka luar biasa, saya yakin dan percaya mereka akan semakin berkembang ke depan, menjadi sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dalam rangka pemeliharaan kamtibmas, sehingga semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik dan progresif, sehingga Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh, tercapai Indonesia Emas 2045 akan segera terwujud,” bebernya.
Jenderal polisi bintang dua itu menambahkan, sistem rekrutmen anggota Bintara ini berbasis transparansi, akuntabel dan bersih. “Tidak ada hal-hal yang dalam tanda petik, yang tidak dalam koridornya, siapa pun bisa jadi anggota Polri, dengan catatan mereka mempersiapkan diri dan melewati semua proses tahapan, terbukti saat ini orang tua yang pekerjaannya hanya tukang bengkel las, anaknya bisa jadi anggota Polri, artinya menjadi Anggota Polri tidak memandang latar belakang pekerjaan orang tuanya, bila punya keinginan, belajar, dan berlatih,” pungkas Irjen Iqbal. (UG)