Jakarta– Presiden Joko Widodo meninjau lokasi sirkuit Formula E di Ancol pada Senin (25/4). Jokowi meninjau ditemani langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jokowi melihat persiapan sirkuit tersebut menaiki mobil golf yang di sopiri Anies Baswedan. Seperti yang saya lihat di kanal YouTube millik Sekretariat Presiden. Link ada di bagian bawah artikel.
Presiden Jokowi yang ditemui awak media usai berkeliling sirkuit Formula E mengatakan dirinya ingin melihat langsung persiapan balap mobil listrik ini.
“Ya saya ingin melihat persiapan Formula E seperti apa di lapangan untuk trek balapannya sudah siap kemudian yang dikejar tinggal paddock dan grandstand-nya,” ujar Jokowi di lokasi sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara.
Jokowi mengatakan pemerintah masih memiliki waktu hingga awal Juni untuk menyelesaikan trek balap mobil Formula E itu.
“Masih ada waktu habis lebaran dan kita harapkan di awal Juni kita bisa melihat balapannya,” ujarnya sambil senyum-senyum tipis.
Kemudian Jokowi memberikan kesempatan pada Anies Baswedan untuk menjelaskan ke awak media. Anies mengatakan persiapan lintasan Formula E sendiri telah mencapai 100 persen. Nantinya tinggal ditambahkan pagar-pagar beton untuk melindungi area trek selama balapan berlangsung.
“Kalau untuk treknya sudah 100 persen selesai, sekarang yang dalam proses pembangunan adalah paddock, grandstand, kemudian pagar nanti di atas beton-beton ini akan ada pagar yang untuk melindungi, itu semua yang akan dikerjakan, sama persiapan untuk tamu-tamu menggunakan mal di sebelah ini. Tapi secara umum sirkuit sudah 100 persen,” ungkap Anies.
Saya mencoba menerka arti senyum Jokowi, usai mengatakan harapannya dapat melihat balapan awal Juni nanti.
Saya bukan ahli bahasa apalagi ahli membaca mimik muka atau semacamnya. Saya hanya mencoba menterjemahkan arti senyuman yang menurut saya menyiratkan banyak makna.
Saya melihatnya kok seperti sebuah ejekan atau kalau orang Jawa bilang “ngece”. Sebab, saya yakin betul Jokowi tahu sejauh mana progres balapan Formula E ini. Termasuk masalah penjualan tiket dan sponsorship.
Seperti yang sudah saya tulis di artikel sebelumnya, bahwa sampai detik ini tiket belum juga mulai dijual. Penyelenggara menunggu setelah pembangunan paddock dan tribun yang baru akan dimulai setelah lebaran.
Sementara sponsor sampai detik ini juga belum ada wujudnya, meskipun penyelenggara mengklaim telah mengantongi nama-nama sponsor.
Dengan kata lain, arti senyum Jokowi mengisyaratkan tanda tanya besar pada Anies. “Yakin balapan bisa terselenggara awal Juni nanti?” Hehehe.
Melihat progres pembangunan sirkuit Formula E memang cukup menakjubkan. Dimulai dari tanah kosong tempat pembuangan lumpur, disulap menjadi sirkuit beraspal hanya dalam waktu lebih kurang dia bulan saja.
Jauh dibandingkan dengan pembangunan sirkuit Mandalika yang butuh waktu sampai satu tahun. Tapi memang berbeda dalam hal pengaspalan. Semua sirkuit yang digunakan untuk MotoGP harus mengalami pengaspalan berulang-ulang, apalagi untuk kategori sirkuit baru. Hal ini dilakukan karena akselerasi motor yang memang mengharuskan aspal khusus, agar aspal tidak mengelupas saat dilintasi roda motor dengan kecepatan tinggi.
Sementara untuk sirkuit Formula E, lebih seperti jalan raya pada umumnya yang tidak perlu aspal khusus. Sirkuit Formula E di beberapa negara, bahkan menggunakan jalan raya sebagai lintasannya dan tribun penonton serta paddock yang portabel alias bisa dibongkar pasang.
Kembali ke senyuman Jokowi tadi, bisa saja menyiratkan arti bahwa apa yakin balapan bisa digelar awal Juni? Masalahnya bisa saja terganjal hal-hal non teknis dan berbau politis. Interpelasi misalnya, atau temuan baru dari audit BPK yang ditindak lanjuti KPK atau bahkan Kejaksaan Agung.
Memang seorang Jokowi tidak mungkin akan mengintervensi penegakan hukum, tapi jika dilihat dari segala polemik yang mengikuti penyelenggaraan Formula E, mulai dari pembayaran commitment fee tiga tahun lalu sampai detik ini, saya yakin Jokowi paham masalah ini dan mengikuti perkembangannya hingga sekarang.
Segala kemungkinan bisa saja terjadi, dan arti senyuman Jokowi juga bisa menyiratkan sejuta makna. Tapi setidaknya itulah yang ada di benak saya.
Satir memang, tapi itulah yang saya tangkap dari senyum beliau. Kalau pembaca ada yang tidak sepakat, silahkan tulis di kolom komentar.
Ditulis Pada 27 April 2022