Berita istana Ngawi, Polemik pengangkatan pegawai baru di lingkungan dinas Perhubungan DISHUB kabupaten Ngawi ternyata makin kelihatan kesemrawutannya, setelah kepala dinas mengakui tidak melakukan sesuai prosedur dan juga tidak diumumkan terbuka, kini ada temuan pengangkatan beberapa orang pegawai baru itu diduga ada unsur nepotisme.
Setidaknya hal tersebut di iyakan oleh dua orang oknum kepala seksi ( Kasi) di bidang Teknik sarana prasarana (TSP) seperti pengakuan Bilan yang secara jelas memasukan anak menantunya dengan inisial Aa, dan juga Eko budi yang memasukan anak, dan keponakan berisinial D, dan Y, ” iya memang benar itu, toh tidak hanya di DISHUB, hampir semua OPD (organisasi perangkat daerah) juga seperti itu, ” ungkap Bilan pada awak media Berita istana dan beberapa wartawan yang mencoba klarifikasi di kantor DISHUB Rabu 23/2/22.

Hal tersebut menurut Arif, kepala bidang inspektorat khusus tidak dibenarkan secara aturan, ” itu kalau ditarik ke nepotisme masuk itu, makanya secepatnya bikin surat aduan akan kita lakukan upaya penyelidikan dan panggil oknum-oknum yang bersangkutan, ” jelas inspektur senior di kabupaten Ngawi diruang kerjanya,Jum’at 25/2/22.
Ahmat hakimin, aktifis Ngawi menyatakan bahwa praktek dugaan mengangkat anak, keluarga atau kerabatnya merupakan tindakan melanggar Undang-Undang nomor, 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari kurupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
Ditambahkan Ahmat,apabila itu benar hal tersebut bisa dikenakan sangsi Sesuai pasal 22,, UU nomor 28 tahun 1999 yang bunyinya,setiap penyelenggara negara yang melakukan nepotisme mendapat sangsi pidana penjara minimal 2 tahun, dan maksimal 2 tahun, denda minimal 200 juta Rupiah, maksimal 1 Milyard, “untuk itu kita sebagai warga masyarakat mendorong agar masalah ini segera diproses sesuai mekanisme peraturan perundangan yang berlaku, ” paparnya.
Dilain pihak banyak publik yang berpendapat kalau ada sebagian pegawai yang diangkat oleh Dishub itu dari kalangan atlit kabupaten Ngawi yang sering membela bendera daerah dikancah pertandingan baik lokal, regional, nasional, atau internasional, banyak yang setuju dan mendukung, karena sebagai bentuk penghargaan. ( Budi)